Baru saja kita memasuki bulan sya’ban, Sudah
siapkah anda memulai puasa pada bulan sya’ban ini?Siapkah anda mengikuti sunnah
Rasulullah?Berikut ini adalah ulasan mengenai keutamaan bulan sya’ban.
Menurut riwayat dari Aisyah rah Rasulullah SAW
tidak melakukan puasa sunnah yang lebih banyak kecuali pada bulan sya’ban.
Rasulullah bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ
فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا
مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan
beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau
tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan
puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau
berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No.
1956). Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : “Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa
alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau
tidak berpuasa di bulan Sya’ban”.
Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan
selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam
tidak pernah menyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak
berpuasa di dalamnya.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia
berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa
dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasanmu di bulan Sya’ban.”
Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan
Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada
rabbul ‘alamin. Dan saya suka untuk diangkat amalan saya sedangkan saya dalam
keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i, lihat Shahih Targhib wat Tarhib hlm. 425).
Berkata Ibnu Rajab: Puasa bulan Sya’ban lebih utama
dari puasa pada bulan haram. Dan amalan sunah yang paling utama adalah yang
dekat dengan Ramadhan sebelum dan sesudahnya. Kedudukan puasa Sya’ban diantara
puasa yang lain sama dengan kedudukan shalat sunah rawatib terhadap shalat
fardhu sebelum dan sesudahnya, yakni sebagai penyempurna kekurangan pada yang
wajib. Demikian pula puasa sebelum dan sesudah Ramadhan. Maka oleh karena
sunah-sunah rawatib lebih utama dari sunah muthlaq dalam shalat maka demikian
juga puasa sebelum dan sesudah Ramadhan lebih utama dari puasa yang jauh
darinya.
Sabda beliau SAW: “Sya’ban bulan yang manusia lalai
darinya antara Rajab dan Ramadhan”, menunjukkan bahwa banyak dari kaum muslimin
yang tidak mengetahui kelebihan-kelebihan puasa sunnah pada bulan sya’ban
dibandingkan dengan puasa sunnah dibulan yang lain. Selain itu kaum muslimin
juga terlalu sibuk dengan bulan Ramadhan dan bulan Rajab. Dan banyak juga yang
menganggap puasa bulan rajab lebih utama dari pada dengan bulan sya’ban. Sungguh
tidaklah demikian, apabila dilihat dari hadits tentang keutamaan puasa pada
bulan yang mendekapi bulan Ramadhan, dan hadits-hadits tentang kelebihan puasa
sya’ban menunjukkan secara tak terbantahkan bahwa keutamaan puasa pada bulan
sya’ban lebih utama apabila dibandingkan dengan puasa padabulan rajab, terlebih
banyak hadits-hadits seputar bulan rajab yang kedudukannya maudhu’ atau hadits
palsu yang dibuat-buat. Semoga dapat menjadi pencerahan bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar