Rabu, 20 Mei 2015

Makna Harta Kita Yang Sesungguhnya



             Tak bisa kita pungkiri bahwa hidup ini  butuh materi, namun yang perlu kita ingat adalah bahwa materi itu bukanlah segalanya. Harta atau materi tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang, misal saja orang yang bekerja siang malam, bisnis kesana kemari, pulang pergi ke luar kota sampai-sampai tidak bisa menikmati hartanya karena begitu sibuknya, yang berada di rumah megahnya, yang menikmatinya justru pembantunya. Belum lagi apabila ia sakit diabetes misalnya, maka makanpun harus di takar, tidak semua makanan yang lezat-lezat boleh dia makan. Dari sinilah kita akan menyadari bahwa kebahagiaan tidak bisa di ukur dengan banyaknya harta yang kita timbun.
            Harta yang kita miliki, yang kita banggakan sesungguhnya bukanlah milik kita, namun semua itu adalah titipan Allah  yang di dalamnya ada hak orang lain yang harus di tunaikan. Harta yang kita makan akan habis menjadi kotoran, harta yang kita pakai akan rusak di telan usia, tapi harta kita yang kita gunakan untuk zakat ataupun sedekah itulah harta kita yang sesungguhnya. Janji Allah bahwasanya “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan ,maka mereka mendapat pahala disisi TuhanNYA. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati (QS.Al-Baqarah:274).
            Harta yang dizakatkan atau yang disedekahkan tidak hilang tetapi jika dengan ikhlas mengeluarkannya, hanya untuk mencari ridha Allah, menolong sesama manusia, bukan agar dihormati, disanjung, maka insyaallah diduniapun harta kita akan berlipat ganda karena barakah Allah dan diakheratpun harta yang kita zakati maupun yang kita sedekahkan akan menemani, membela agar kita tidak dimasukkan kedalam neraka dengan segala siksanya akan tetapi ikut memberatkan timbangan kebaikan kita dan memohon agar kita dimasukkan kedalam surga dan akan mendapatkan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Amin.  
            Wahai Saudaraku….. rumah megah, mobil kesayangan, tabungan yang menumpuk di bank, itu tidak akan kita bawa mati. Yang kita bawa hanyalah selembar kain putih yang menutup jasad kita yang tak berdaya lagi.      Saat itulah kita nanti akan sangat menyesal, bila waktu bisa  berputar kembali,  kita pasti akan mengeluarkan zakat dari harta yang kita miliki, dan bersedekah untuk bekal akherat, oleh karena itu sebelum semua itu terjadi, selagi kita masih hidup, badan kita masih sehat, keluarkanlah zakat dan sedekahkan harta kita. Harta yang kita keluarkan itu akan sangat berguna untuk kemajuan umat ini, menolong mereka yang lemah, berjuang menegakkan kalimat Allah ( untuk membangun sekolah dan sarana prasarananya) dan lain-lain.
            Indonesia tanah air tercinta ini terkenal sebagai negara miskin, tertinggal, dan bersumber daya manusia rendah dan masih banyal lagi anggapan miring terhadap negeri kita ini. Penulis terkadang pedih dihati bahkan kadang-kadang air matapun bertetesan di atas pipi melihat sebagian besar rakyat yang berekonomi rendah, dengan bermacam cara yang digunakan untuk menyambung kehidupan mereka. Ada sebagian yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga diluar negeri yang berniat agar mendapatkan pekerjaan dan rizki yang lebih lapang akan tetapi justru dinegeri seberang sana mereka disiksa bahkan ada yang dihamili oleh majikannya, keluarga yang ia tinggalkan di rumah yang bermata pencaharian sebagai petani sering gagal panen karena hama maupun banjir. Sehingga mengakibatkan anak-anak mereka hanya dapat sekolah sampai tamat SD ataupun SMP karena tidak ada biaya.
            Wahai manusia yang berjiwa lembut apakah hati kita sudah tidak terketuk melihat mereka? Tidak adakah belas kasih kita untuk orang lemah seperti mereka?, andai saja kita yang dilebihkan harta mau mengeluarkan zakat dan sedekah dan harta itu digunakan untuk menolong mereka sebagai modal usaha atau untuk pendidikan anak-anaknya, itu berarti kita juga ikut mengentaskan kemiskinan di negara kita. Selain itu Adapula ancaman bagi  orang yang menumpuk harta yaitu: 
Hai orang-orang yang  beriman, sesungguhnya ,sebagaian besar dari orang-orang Yahudi dan  dan rahib- rahib Nasrani benar – benar memakan harta orang  dengan cara yang batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang- orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak membelanjakannya pada jalan Allah , maka khabarkanlah pada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih ,pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam , lalu dibakar dahi mereka  lambung dan punngung mereka (lalu dikatakan ) kepada mereka, “ Inilah harta bendamu yang telah kamu simpan untuk diri kamu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu “. (At-Taubah 34-35)
Subhanallah ternyata harta kita itu hanya ujian, apabila kita lalai dengan harta itu siksanya amat beray. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam. Dalam al-Qur'an kata zakat diiringi oleh kata shalat dan ada delapan puluh dua ayat yang membahas masalah ini. Ini menunjukkan betapa diperintahkannya zakat. Jadi mari tanamkan didalam diri kita untuk bersegera menunaikan zakat maupun sedekah agar kita dapat mengentaskan saudara-saudara kita dari kemiskinan. Jangan khawatir harta kita akan berkurang apabila kita zakatkan atau kita sedekahkan, Allah Maha Kaya, Dia akan mengganti harta kita yang kita nafkahkan di jalanNya dengan yang lebih baik,lebih banyak, dan lebih barakah Insyallah amin…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Senyum Pagi | Blogger Template by Enny Law