![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvBZOFUq-P1jn0GwUGQURNq1r22ytc0c6ulGjfE7uFFiayMYiA6KfNP-R3G4b1rOGTPDcR15UOAaSvxeirb9AeSnCdxh9w9NcgZOGj8N8SeJBFf4pbqYVlKhNpCUEDH4JuKxQKnwAFW9hC/s320/kebahagiaan.jpg)
Kebahagiaan, kesedihan,
penderitaan, musibah akan selalu silih berganti menghampiri diri kita. Tak ada
manusia di dunia ini yang tak pernah merasakan kebahagiaan, susah atau sedih
saja dalam hidupnya, yang pasti semua pernah merasakan kebahagiaan meskipun
hanya sebentar, akan tetapi tidak bisa kita pungkiri juga bahwa di dunia ini
orang yang selalu bahagia tak pernah merasakan kepedihan.Kadang kala ketika
musibah dan derita menemui kita, hidup ini terasa berat,dadapun sesak,
melelahkan, dan membosankan. Air matapun jatuh bercucuran melewati kedua pipi
kita, mencari tempat ia akan meresap.
Berlapang dada dan berjiwa besar, menyerahkan segalanya kepada Allah itulah obat yang mujarab untuk menghadapi itu semua, sambil terus berusaha dan berdoa mencari solusi yang terbaik.Allah maha adil menentukan serta membagi takdir atas seluruh makhluknya, setiap manusia diberikan kelebihan yang berbeda satu sama lain namun juga diberikan kekurangan antara satu dengan yang lainpun berbeda. Misal saja ia cantik/tampan namun diberi kekurangan masalah kecerdasan, ada yang berwajah biasa saja namun cerdas. Ada yang fisik begitu indah, juga cerdas tapi kekurangan kasih sayang dari keluarga ataupun kekurangan secara materi. Ada pula yang cantik,cerdas, kaya, tapi sakit-sakitan. Pada intinya kita tetap harus mensyukuri apa yang telah diberikan Allah pada kita, memanfaatkan dengan sebaik dan semaksimal mungkin.Selanjutnya kita bersabar atas kekurangan yang kita miliki sembari berusa mengurangi dari kekurangan kitaSebagian orang yang putus asa terkadang mengambil jalan pintas dalam menghadapi musibah atau permasalahan dalam hidupnya, ada yang kemudian minta tolong kepada dukun, ada juga yang menghalalkan segala cara untuk melepaskan dirinya dari kesulitannya, bahkan tidak jarang yang membunuh jiwanya sebelum ajalnya (bunuh diri). Hal ini jelas –jelas menyimpang dari syariat Islam dan di murkai oleh Allah Naudzubillah .Namun yang menjadi renungan kita, apakah dengan bunuh diri masalah akan selesai? Tentu tidak bukan? Justru bisa jadi dengan bunuh diri nama, harkat dan martabatnya menjadi buruk di mata orang-orang yng ditinggalkan.belum lagi dia harus menghadapi adzab kubur, perdilan Allah yang pada akhirnya nerakalah tempat tinggalnya, sejelek-jelek tempat dan kehidupan , nah berarti masalahnya lebih berat dari pada masalah yang ia hindari di dunia.
Sahabat, masalah,
musibah itu datang bukan untuk kita lari darinya, akan tetapi ia datang untuk
kita hadapi dengan tegar dan hati yang bijak serta lapang, masalah datang berarti untuk kita selesaikan dengan besarnya
jiwa dan kedewasaan kita.Hidup yang selalu
mulus-mulus saja tanpa pernah ada ujian, masalah,atau musibah seperti sayur
asam tanpa garam, tak ada tantangan, dan tak ada indahnya perjuangan.
Sebenarnya kita baru bisa memahami betapa berartinya sebuah senyuman ketika
kita sudah sering menangis, kita baru tahu apa itu kemenangan ketika lama kita rasakan pahitnya perjuangan
,kita baru mengerti apa itu bahagia disaat kita pernah jatuh tersungkur dalam
kesedihan dan kepedihan hidup.Masalah dan musibah itu
bila kita hadapi dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih justru akan
membuat kita semakin dewasa dan
bijaksana, Sesungguhnya dalam masalah
dan musibah ada hikmah dan pelajaran berharga yang sering sekali tidak kita
sadari. Hidup akan bahagia ketika kita pandai menyikapi hidup.Berlapang dada dan berjiwa besar, menyerahkan segalanya kepada Allah itulah obat yang mujarab untuk menghadapi itu semua, sambil terus berusaha dan berdoa mencari solusi yang terbaik.Allah maha adil menentukan serta membagi takdir atas seluruh makhluknya, setiap manusia diberikan kelebihan yang berbeda satu sama lain namun juga diberikan kekurangan antara satu dengan yang lainpun berbeda. Misal saja ia cantik/tampan namun diberi kekurangan masalah kecerdasan, ada yang berwajah biasa saja namun cerdas. Ada yang fisik begitu indah, juga cerdas tapi kekurangan kasih sayang dari keluarga ataupun kekurangan secara materi. Ada pula yang cantik,cerdas, kaya, tapi sakit-sakitan. Pada intinya kita tetap harus mensyukuri apa yang telah diberikan Allah pada kita, memanfaatkan dengan sebaik dan semaksimal mungkin.Selanjutnya kita bersabar atas kekurangan yang kita miliki sembari berusa mengurangi dari kekurangan kitaSebagian orang yang putus asa terkadang mengambil jalan pintas dalam menghadapi musibah atau permasalahan dalam hidupnya, ada yang kemudian minta tolong kepada dukun, ada juga yang menghalalkan segala cara untuk melepaskan dirinya dari kesulitannya, bahkan tidak jarang yang membunuh jiwanya sebelum ajalnya (bunuh diri). Hal ini jelas –jelas menyimpang dari syariat Islam dan di murkai oleh Allah Naudzubillah .Namun yang menjadi renungan kita, apakah dengan bunuh diri masalah akan selesai? Tentu tidak bukan? Justru bisa jadi dengan bunuh diri nama, harkat dan martabatnya menjadi buruk di mata orang-orang yng ditinggalkan.belum lagi dia harus menghadapi adzab kubur, perdilan Allah yang pada akhirnya nerakalah tempat tinggalnya, sejelek-jelek tempat dan kehidupan , nah berarti masalahnya lebih berat dari pada masalah yang ia hindari di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar